Tuesday, April 20, 2010

Gara-gara ingin tampil sempurna ...


Berawal dari kisah seorang Dokter dusun terpencil yang baru menjalankan ikatan dinasnya selama 1 tahun.
Kita pasti berpikir semua alat yang dipakai oleh dokter itu pasti sangat sederhana dan seadanya, karena letaknya yang begitu jauh dari kota menempuh jarak puluhan kilometer dan belum ada transportasi memadai kecuali motor.
Suatu hari si dokter mengadakan operasi bibir sumbing dan khitanan massal gratis kepada siapa saja yang datang ketempatnya. Satu per satu pasien di operasinya dan semua operasi berjalan lancar.
Setelah si dokter berniat beres-beres semua peralatannya…
Datanglah si Jono yang berbadan tegap dan terlihat sangat macho, tapi bibirnya sumbing.
“Dokter saya mau donk di operasi?” katanya Jono.
“Sudah selesai mas kita kehabisan bahan baku …” jawab dokter.
“Wah jadi dokter tidak mau membantu saya?!” tanya Jono dengan nada penekanan.
“Benar mas..” jawab dokter dengan sedikit bingung mencari alas an apalagi.
“Gak mau tau pokoknya hari ini saya harus dioperasi!” kata Jono.
“Bukan kenapa dok, saya ini seminggu lagi mau menikah dan saya ingin terlihat sempurna dihadapan istri dan tamu undangan.” tambah Jono.
“Tapi … tapi saya tidak punya sisa stok daging yang bagus.” jawab dokter sedikit takut.
“Pokoknya saya gak mau tau pakai daging apa aja kek yang penting bibir saya bisa dioperasi!!!” kata Jono sedikit memaksa.
“Tapi jangan ambilnya dari badan saya, karena saya tidak mau anggota tubuh yang lain ada kekurangan…!!!” tambah Jono sedikit memperingati.
“Baiklah kalau memang mas memaksa saya! Semua resiko tanggung sendiri…” jawab si dokter dengan senyum.

Dengan tanpa banyak basa-basi dan panjang x lebar akhirnya dokterpun selesai mengoperasinya. Jono pun segera melihat hasilnya lewat cermin dan seketika saja senyum dan tawa keluar dari mulutnya karena setelah tau hasilnya hampir sempurna. Wajahnya terlihat lebih tampan, saking senangnya Jono pun langsung pergi merayakan perubahan pada dirinya dengan langsung mengunjungi pacarnya untuk berjalan-jalan di bawah cahaya bulan purnama yang sunyi sepi berdua saja.
Tiba-tiba saja pacar Jono berteriak dia melihat bibirnya si Jono bergerak-gerak turun naik.. turun naik… (he he .. seperti gaya Tukul yang bisa memainkan bibirnya). Si Jono pun terlihat kecewa dan dengan kesal dia langsung meninggalkan pacarnya dan pulang kerumah.
Keesokannya si Jono mencari-cari dokter yang kemarin mengoperasinya, tapi tidak ketemu juga sampai dia cari ketempat praktek dokternya tidak juga ditemukan hanya sepucuk surat yang tergeletak diatas meja dan betapa kagetnya Jono saat membacanya,

“Maaf mas Jono bukan maksud saya ingin merendahkan mas tapi mas yang memaksa hingga saya memakai daging hasil penyunatan yang kebetulan saat itu ada…dan jangan mas mencari-cari saya lagi karena saya sudah dipindah tugaskan per hari ini….”

Dan dengan sedikit menyesal si Jono pun pergi meninggalkan tempat itu…..
Di tempat lain sang dokter tersenyum bahkan tertawa sendiri membayangkan apa yang terjadi pada Jono.

"Semua pekerjaan yang diawali dengan paksaan akan berakhir dengan penyesalan dan bahkan cenderung tidak mendapatkan hasil yang terbaik dan sesuai dengan keinginan kita."
 "Betapapun sempurnanya diri kita di mata manusia yang melihat tapi tidak juga atau sama dengan penglihatan ALLAH. Bersyukurlah!

Wassalam.

0 comments:

Post a Comment

 
 

© Bluberry Template Copyright 2010

Admin by Jalan Terang